Berfikir positif merupakan cara terbaik dalam
menghadapi segala masalah. Dengan berfikir positif kita bisa menyelesaikan
masalah dengan cara yang baik, tanpa menggunakan kekerasan dan yang bisa menimbulkan
masalah baru. Berfikir positif juga menjadikan diri kita menjadi manusia yang
selalu bersabar dan yang pasti menimbulkan energi yang positif dalam diri kita.
Di
lingkungan sekitar kita terutama lingkungan mahasiswa sangat dibutuhkan untuk
berfikir positif, terutama dalam menghadapi
pelajaran kuliah sangat berguna untuk mengerjakan tugas – tugas
perkuliahan yang sangat banyak. Berfikir positif memang melelahkan dan kurang
menyenagkan tetapi itu adalah cara terbaik untuk menemukan solusi dari segala
permasalahan. Kita bisa optimis menerima keadaan dan menghadapi realita yang
ada.
Berdasarkan
pengalaman yang saya miliki berfikir positif dalam menumbuhkan semangat belajar
adalah dengan cara menenangkan diri terlebih dahulu, rileks, dan membuang segala
fikiran yang negatif. Dengan begitu saya baru bisa memulai mengerjakan tugas –
tugas kuliah yang sangat banyak, tentunya dengan bantuan suasana yang nyaman
dan dengan makanan yang enak untuk menemani belajar dan menumbuhkan semangat saat belajar.
Tentunya hal tersebut saya lakukan dirumah, berbeda jika
kegiatan belajar di kampus.
Namun rasa bosan seringkali muncul
dalam diri saya. Masak belajar setiap hari sih? Apa tidak ada kegiatan lain
yang bisa dilakukan? Mungkin itu kata yang sering muncul dibenak saya. Namun
saya selalu mengingat pepatah bijak yang berkata “belajar di saat muda bagai
mengukir diatas batu, sedangkan belajar di saat tua bagai melukis diatas air”.
Pepatah tersebut sangat tepat karena di masa muda merupakan masa dimana manusia
mempunyai semangat juang yang tinggi dan rasa penasaran yang kuat untuk mencoba
mencari hal baru.
Dengan mengetahui hakekat dari belajar
itu sendiri sebenarnya tidaklah sulit untuk menumbuhkan semangat belajar dan
kiat – kiat menumbuhkan semangat belajar dari saya adalah :
Pertama,
bangunlah kemantapan hati bahwa kita memiliki mimpi atau cita-cita. Seseorang
yang tidak memiliki impian atau cita-cita, maka bisa dikatakan hidupnya akan
hampa karena tak tahu apa tujuan hidupnya. Karena itulah, orang tua kita
berpesan “gantungkanlah cita-citamu setinggi langit”. Jangan pernah takut
mempunyai cita-cita yang tinggi, sebab dengan adanya cita-cita itulah, kita
menjadi mau belajar dan berusaha untuk mengetahui bagaimana cara untuk
mencapainya.
Kedua, Sadarilah
bahwa kita dikelilingi oleh orang-orang yang kita cintai. Baik itu orangtua,
guru, atau teman-teman yang pasti akan bangga jika kita menjadi orang yang
pandai dan berprestasi. Dengan begitu, semangat kita akan terpacu untuk belajar
menjadi lebih baik dan mampu menjadi pribadi yang patut dibanggakan, baik oleh
diri sendiri maupun orang lain.
Ketiga,
Pupuklah rasa iri (bukan dengki) kepada orang yang lebih pandai atau lebih
tinggi ilmunya. Kalau mereka bisa, kenapa saya tidak? Hadirkan pertanyaan ini
berulang-ulang saat kita melihat orang lain berprestasi. Bukan hanya itu,
dekati dan jadikan orang tersebut teman kita. Tak perlu malu untuk belajar
kepada siapapun, meski mungkin kepada anak kecil sekali pun. Sebab, ilmu bisa
didapatkan dari mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Dengan begitu, akan
tumbuh motivasi sekaligus upaya positif dalam mencapai tujuan kita tersebut.
Keempat,
Menghindari gangguan yang akan membuat diri kita merasa tergoda untuk beralih
dari belajar dan melakukan aktifitas lain, misal menonton TV, tiduran, bermain
game, atau sms pacar. Maka sebelum mulai belajar singkirkan hal-hal tersebut atau
kita memilih tempat belajar yang terhindar dari berbagai gangguan tersebut. Hal
ini akan membuat belajar kita menjadi lebih fokus.
Kelima, Biasanya
saat guru selesai membahas satu mata pelajaran akan bertanya pada murid
muridnya. Apakah sudah jelas? Janganlah ragu dan takut untuk bertanya kalau
memang kurang paham atau kurang mengerti apa pelajaran yang disampaikan oleh
guru tersebut. Karena ada pepatah yang mengatakan bahwa malu bertanya sesat
dijalan.
Keenam, Tanamkanlah
dalam pikiran bahwa sesuatu yang diawali dengan perjuangan pasti akan diakhiri
dengan kesenangan dan kebahagiaan. Maka tunda terlebih dahulu kesenangan kita,
tetapi ganti dengan melakuakan perjuangan belajar menuntut ilmu, walaupun
memang rasanya pahit, tetapi jika kita telah menjalaninya maka kita akan
merasakan kenikmatannya. Belajar itu menyenangkan karena kita akan bisa
mengerti apapun yang ingin kita katahui. Menunda kesenangan terlebih dahulu
demi kebahagiaan panjang selanjutnya tidak ada ruginya, daripada sekarang kita
bersenang-senang tetapi kita tidak tahu bagaimana nasib kita dimasa depan tanpa
mempersiapkannya sekarang.
Yang
terakhir dan utama yang selalu saya lakukan adalah berdoa selalu kepada Tuhan
agar selalu diberikan kekuatan dan kemampuan. Sebagai orang yang beragama,
tentu kita percaya bahwa segala daya upaya yang kita lakukan pasti punya
keterbatasan. Namun, jangan disalah artikan bahwa setelah berdoa kita tak perlu
belajar lagi. Teruslah berupaya, sebab Tuhan tidak akan mengubah nasib kita
selama kita tidak berusaha. Sehingga, dalam benak kita akan selalu tertanam
bahwa belajar, berusaha dan berdoa adalah rangkaian kegiatan terbaik bagi seseorang
untuk mencapai cita-cita.