Pengertian Pertentangan Sosial
Didunia ini kita hidup dengan jutaan bahkan
milyaran masyarakat, di dalam lingkungan masyarakat yang terdiri dari berbagai
macam budaya dan bahasa. Banyaknya budaya dan bahasa di lingkungan kita
terkadang menimbulkan satu keragaman yang unik namun terkadang banyaknya budaya
dan bahasa menimbulkan konflik (pertentangan). Apa itu konflik (pertentangan)
???
Pertentangan
sosial di dalam masyarakat merupakan salah satu konflik yang biasanya timbul
dari berbagai faktor-faktor sosial yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.
Pertentangan sosial ataupun konflik adalah salah satu konsekuensi dari adanya
perbedaan-perbedaan dan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku
di dalam masyarakat misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya
hidup.
Faktor
yang Mempengaruhi
1.
Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu
dan sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Sehingga
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu di dalam manifestasi pemenuhan
dari kepentingan tersebut.Secara psikologis ada 2 jenis kepentingan dalan diri
individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan
sosial/psikologis. Individu satu berbeda dengan individu yang lainya.
Berikut ini adalah factor perbedaan tersebut : Faktor bawaan dan
Faktor Lingkunan Sosial
Kedua faktor diatas merupakan suatu contoh faktor yang dapat
menimbulkan suatu perbedaan. Perbedaan disini dibedakan atas faktor bawaan
yaitu suatu faktor yang memang timbul berdasarkan faktor perasaan ataupun
bawaan seorang individu dalam menyelesaikan masalahnya. Faktor yang lainnya
adalah faktor lingkungan sosial yang merupakan suatu faktor yang terjadi sangat
dekat dengan lingkungan sekitar kita. Sebagaimana kita tahu, lingkungan
merupakan suatu tempat pendidikan yang paling dekat dengan diri setiap individu
yang dapat menentukan baik tidaknya seorang individu di dalam lingkungan
sosialnya.
2.
Prasangka, Diskriminasi
dan Ethosentris
Prasangka merupakan dasar pribadi seseorang yang setiap orang
memilikinya, sejak masih kecil unsur sikap bermusuhan sudah nampak. Prasangka
selalu ada pada mereka yang berpikirnya sederhana dan masyarakat yang tergolong
cendekiawan, sarjana, dan pemimpin atau negarawan. Prasangka dan diskriminasi
ini merupakan tindakan yang dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan
bahkan integrasi masyarakat. Dalam kaitan dengan dasar kebutuhan pribadi,
prasangka menunjukkan pada aspek sikap. Sedangkan untuk diskriminasi
menunjukkan pada aspek-aspek tindakan.
Etnosentrisme merupakan sikap untuk menilai unsur-unsur
kebudayaan orang lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Dan
diajarkan kepada anggota kelompok secara sadar atau tidak, bersama-sama dengan
nilai kebudayaan.
Stereotype merupakan suatu tanggapan dan anggapan yang bersifat
jelek dan tantangan mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang/golongan lain
yang bercorak negatif sebagai akibat tidak lengkapnya informasi dan sifatnya
subjektif.
3.
Ketegangan dalam
Masyarakat
Konflik (Pertentangan) cenderung menimbulkan respon-respon yang
bernada ketakutan atau kebencian. Konflik dapat memberikan akibat yang merusak
terhadap diri seseorang, anggota kelompok. Konflik dapat mengakibatkan kekuatan
yang konstruktif dalam hubungan kelompok.
Ada 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi
konflik:
- Terdapat 2 atau lebih unit-unit
atau bagian-bagian yang terlibat konflik.
- Unit tersebut mempunyai perbedaan
yang tajam (kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap dan gagasan).
- Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut. Terjadinya konflik bisa pada didalam diri seseorang, didalam kelompok dan didalam masyarakat.
Cara Pemecahan Konflik
1.
Elimination
Yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam
konflik, diungkapkan dengan “kami mengalah”, “kami keluar”, “kami membentuk
kelompok sendiri”.
2.
Subjugation/Domination
Yaitu orang/pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa
orang/pihak lain untuk mentaatinya.
3.
Majority Rule
Yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan
menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4.
Minority Consent
Yaitu kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas
tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan
kegiatan bersama.
5.
Compromise
Yaitu semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik berusaha
mencari dan mendapatkan jalan tengah.
6.
Integration
Yaitu pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan,
dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan
yang memuaskan bagi semua pihak.
Sumber
https://erikandfiki.wordpress.com/2012/12/29/pertentangan-sosial-dan-intregrasi-sosial/
0 komentar:
Posting Komentar